cara membuat pola dengan komputer
SambungkanHP Samsung ke PC dengan Kabel USB. Buka folder Minimal ADB Fastboot yang ada di C:\Program Files\Minimal ADB and Fastboot\. Double klik py_cmd.exe, sekarang window command prompt telah terbuka. Selanjutnya ketik perintah seperti di bawah ini. adb shell rm /data/system/ shell rm /data/system/password.key Kemudian ENTER
iiiiii PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul "Studi Komparasi Efisiensi Hasil Pembuatan Busana Menggunakan Pola Konstruksi (Manual) dengan Pola Komputer (Software Optitex) pada Produk Kemeja dan Gaun Pesta" disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing.
Temuanpenelitian ini menyimpulkan bahwa pola permukiman linier, bangunan berkembang mengikuti jejaring jalur sirkulasi yang menjadikan permukiman ini semakin padat akan bangunan dan tidak teratur. Bentuk bangunan didominasi oleh bangunan panggung karena sebagian besar bangunan di permukiman ini berada diatas air laut.
Pilihopsi ' Reboot with adb ' dan tunggu Vivo Y91 Restart. Setelah menyala lagi, Cek koneksi di komputer dengan membuka Device Manager. Perhatikan pada bagian ports (COM & LPT), Tunggu sampai sistem PC mendeteksi port-nya. Catat angka COM yang terbaca di ' Gadget SCD VCOM Driver (COMx) '.
CariSeleksi Terbaik dari membuat pola baju dengan komputer Produsen dan Murah serta Kualitas Tinggi membuat pola baju dengan komputer Produk untuk indonesian Market di
Site De Rencontre Extraconjugal Totalement Gratuit. vii 89 Pola Konstruksi Manual dan Pola Komputer Software Optitex Pola Konstruksi Manual Pola konstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan sipemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing. Menurut Porrie Muliawan 20022 pola konstruksi adalah pola yang diperoleh dengan cara mengukur badan seseorang dengan pita ukuran, ukuran-ukuran diperhitungkan secara matematika dan digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka, belakang, lengan, rok, dan kerah. Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola cetak disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai. Ada beberapa macam pola konstruksi antara lain sistem pola Dressmaking, So-en , Charmant, Soekarno, Meyneke dan lain-lain sebagainya. Pola konstruksi banyak digunakan untuk pembuatan busana secara perseorangan. Teknik menjahit dengan pola konstruksi banyak menggunakan teknik menjahit secara halus dan penyelesaiannya banyak dikerjakan dengan tangan. Pembuatan pola secara konstruksi agar mendapat hasil pola konstruksi yang baik menurut Porrie Muliawan 20027 harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut 1 Cara mengambil macam-macam jenis ukuran badan harus tepat dan cermat, 2 Cara menggambar bentuk tertentu seperti garis leher, garis lubang lengan harus lancar dan tidak ada keganjilan, 3 Perhitungan pecahan dari ukuran yang ada dalam konstruksi harus dikuasai. Pola konstruksi memiliki viii 89 kelebihan dan kekurangan pada proses pembuatannya. Kelebihan dan kekurangan pola konstruksi menurut Porrie Muliawan 2002 7, yaitu kelebihan pola konstruksi 1 Bentuk pola lebih sesuai dengan bentuk badan seseorang, 2 Besar-kecilnya lipit kup lebih sesuai dengan besar kecilnya bentuk buah dada seseorang, 3 Perbandingan bagian-bagian dari model lebih sesuai dengan besar- kecilnya bentuk badan sipemakai. Sedangkan kekurangan pola konstruksi adalah 1 Pola konstruksi tidak mudah digambar, 2 Waktu yang diperlukan lebih lama daripada pola jadi, 3 Membutuhkan latihan yang lama, 4 Harus mengetahui kelemahan dari konstruksi yang dipilih. Pembuatan pola konstruksi harus memperhatikan teknik pengukuran badan yang tepat sehingga hasilnya akan lebih pas dibadan apabila dipakai. Cara Menggambar dan Menyelesaikan Pola Konstruksi Alat yang digunakan untuk menggambar pola antara lain pensil, kertas pola, pita ukuran, ukuran badan seseoramg, penggaris, penghapus, dan pedoman sistem pola tertentu. Cara menggambar pola pertama kali yaitu memperhitungkannya secara matematika, kemudian kita menggambar pola pada kertas. Secara umum pola dapat digambar dengan ukuran skala 11, 14, 16, 18 hal menyesuaikan dengan besar kecilnya pola yang dibutuhkan. Pola yang pertama kali dibuat adalah pola bagian depan terlebih dahulu dilanjutkan pola bagian belakang atau tergantung dari sitem pola tersebut, kemudian barulah membuat pola rok untuk badan bagian bawah. Untuk pola bagian badan depan dan belakang pasti ada perbedaan baik bentuk maupun cara menggambarnya, untuk membedakan biasanya diberi warna yang berlainan yaitu warna merah ix 89 untuk bagian muka dan warna biru untuk bagian belakang. Menurut Muliawan Porrie, 2002 7 untuk bagian muka atau bagian yang digunakan untuk pada lipatan kain cara penggambarannya diberikan tanda garis diikuti titik demikian seterusnya. Arah benang untuk panjang lusi kain digambar dengan tanda panah, pada bagian muka harus selalu diberikan tanda berupa Tengah Muka TM dan bagian belakang diberi tanda Tengah Belakang TB , untuk garis pertolongan digambar dengan hitam halus atau titik-titik. Gambar pola yang sudah selesai dibuat agar mudah dipahami dan dimengerti sebaiknya diberi keterangan yang lengkap dan dalam memberi abjad supaya jelas dan mudah dipahami. Di bawah ini adalah tanda-tanda pola yang digunaka pada saat menggambar pola konstruksi menurut Soekarno 2003 4-5 garis pensil hitam adalah garis pola asli garis pensil warna merah garis pola menurut model badan depan. garis pensil warna biru garis pola menurut model badan belakang. .......................... titik-titik atau garis pertolongan warna disesuaikan tempat. strip titik merupakan garis lipatan warna disesuaikan tempat. T. M. tengah muka bagian depan T. B. tengah belakang bagian belakang x 89 siku-siku dilipit pada pola, batas memakai bolpoint hitam lipit pantas yang dipindahkan. tanda panah tanda arah serat kain Pembuatan Kemeja dan Gaun Pesta menggunakan Pola Sistem Konstruksi Pembuatan pola secara konstruksi atau manual untuk kemeja dan gaun pesta dilakukan dengan cara membuat pola kecil terlebih dahulu kemudian membuat pola besar atau dengan ukuran sesungguhnya sesuai dengan ketentuan rumus-rumus pola yang telah ditentukan. Di bawah ini adalah gambar pola dasar untuk kemeja dan gaun pesta sesuai dengan sistem pola yang telah ditentukan. 1 Pola Dasar Kemeja Gambar Pola badan dasar kemeja Griya Apac, 2005 xi 89 Keterangan Pola Badan Kemeja Badan Depan a. A – D = Garis vertikal sesuai dengan panjang baju 74 cm. b. A – B = Garis Horisontal sesuai dengan Lingkar Badan4 =1104 = 27,5 cm c. B – C = A – D = Panjang baju. d. A - E = B – F = Garis bahu turun 5 cm e. A – H = B – I = Garis dada atau Lingkar Badan =1104 = 27,5 cm f. A – J = B – K = Garis pinggang posisi pinggangpanjang muka 46 cm. g. D – C = Garis bawah sesuai panjang baju. h. G 1 – A = D 1 – D = Garis plaket 32 = 1,5 cm. i. A – A1 = Lebar leher2= 152= 7,5 cm j. A – G = Lebar leher 2 + 1 = 8,5 cm buat kerung leher A 1 - G k. E – F 1 = H - I 1 = Lebar punggung 2 = 23 cm l. A 1 – F 1 = Tarik garis lebar bahu m. F 1 – I 1 = Dibagi 3 n. I 2 = Masuk 2 cm , buat kerung lengan dari F 1 melalui titik I 2 sampai ke I, o. cek kerung lengan depan sesuai dengan Lingkar lengan atas 2 + 0,5 cm = 26,5 cm p. K – K 1 = Masuk 1 cm, tarik garis I – K 1 – C q. A 1 – A 2 = Turun 3 cm r. F 1 – F 2 = Turun 3,5 cm s. Tarik garis dari A 2 – F 2 untuk fariasi bahu t. Posisi saku = ukur dari Hps tertinggi kebawah 23 cm, dari garis plaket7 cm. bisa berubah ukuranya sesuai dengan sizenya. u. G 2 – A 2 – F 2 – I - K 1 – C - D 1 = adalah pola kemeja depan Badan Belakang a. Buatlah urut cara membuat pola kemeja depan dari no 1 sampai dengan no 7 b. A – L = 2 cm c. A – M = Lebar leher 2 = 7,5 cm buat kerung leher L – M d. E – F 1 = H I 1 = Lebar punggung 2 = 23 cm e. M – F 1 = Tarik garis lebar bahu f. F 1 – I 1 = Dibagi 3 g. I 2 = Masuk 1 cm. Buat kerung lengan dari F1 melalui I 2 ke I, cek kerung lengan belakang Lingkar lengan atas 2 – 0,5 cm = 25,5 cm h. K – K 1 Masuk 1 cm, tarik garis I – K 1 – C i. M – M 1 = Naik 3 cm j. F 1 – N 1 = Naik 3,5 cm k. Tarik garis dari M 1 – N 1 untuk fariasi bahu l. Cek ukuran kerung leher pola depan dari G – A 2 dan kerung leher pola belakang dari L – M 1 jumlahnya harus ½ lingkar leher m. Cek ukuran kerung lengan pola depan dari F 2 – I dan kerung lengan pola xii 89 belakang dari N 1 – I jumlahnya harus sesuai dengan ukuran lingkar lenga lebar bahu pola depan dari A 2 – F 2 dan lebar bahu pola belakang dari M 1 – N 1 lebarnya harus sama. n. L – E 2 = 12 cm untuk lapak bahu sambung bodi belakang. o. L – M 1 - N 1 - I - K 1 – C – D = adalah pola kemeja belakang. Pola Dasar Lengan Gambar Pola lengan kemeja Griya Apac, 2005 Keterangan Pola Lengan Kemeja a. Buat kotak A – B – C – D dengan ketentuan sebagai berikut b. A – D = G – I = B – C = panjang lengan c. G – F = G – E = lingkar lengan atas -1 2 = 52-1 2 = 25,5 cm d. A – E = G – H = B – F = tinggi puncak lengan = 10 – 11 cm e. E – G = dibagi 3 f. G – F = dibagi 4 g. E – E 1 = dibagi 2 turun 0,5 cm h. E 2 = naik 2 cm i. Buat kerung lengan melalui titik E – E 1 – E 2 – G – G 1 – F cek kerung lengan sesuai dengan 1 – C 1 = lingkar lengan bawah 38 cm j. E – G – F – C 1 – D 1 = pola lengan kemeja lengan pendek Pola Kaki Kerah Dan Pola Daun Kerah Gambar Pola kaki kerah Gambar Pola daun kerah Griya Apac, 2005 Griya Apac, 2005 Keterangan a. Buat segi empat A – B – C – D Buat segi empat A – B – C – D b. A – B = C – D = lingkar leher 2 + 1,5 A – B = C – D = xiii 89 = 412 + 1,5 = 22 cm lingkarleher 2 - 1 = 19,5 cm c. A – C = B – D = 3,5 cm A – C = B – D = 6 cm d. C – C 1 = ½ cm A 1 – C 1 = Daun Kerah = Kaki Kerah + 1 = 3 + 1 = 4 cm e. D – D 1 = 1 cm A – A 1 = C – C 1 = 1 cm f. B – B 1 = ¾ cm B – B 1 = 1, 5 cm g. B 1 – B 2 = 1 14 cm h. C – D = di bagi 3 cm 2 Pola Dasar Wanita Gaun Pesta Gambar Pola dasar badan wanita Porrie Muliawan, 2002 Keterangan Pola Dasar Badan Wanita Bagian Belakang a. A - B = ½ ukuran lingkar badan. b. A - C = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm. c. B - B1 = 1,5 cm. d. B1 - D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E. e. B - B2 = 16 lingkar leher ditambah 1 cm. f. Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar leher belakang. g. C - C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus garis bantu. h. B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3 i. B3 - B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkandengan garis tegas. xiv 89 j. B1 - G = ½ panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal kekiri dan beri nama titik H. k. B1 - G1 = 9 cm. l. G1 - F1 = ½ lebar punggung buat garis batas lebar punggung. m. Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F seperti gambar. n. D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm besar lipit kup dikurang 1 cm. o. D - D2 = 110 lingkar pinggang. p. D2 - D3 = 3 cm besar lipit kup. q. Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan G dan H diukur 3 cm kebawah, dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup. r. D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm. s. D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang. Bagian muka a. A - A1 = 16 lingkar leher ditambah 1 cm. b. A - A2 = 16 lingkar leher ditambah 1,5 cm. c. Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar garis leher pola muka. d. A1 - C2 = ukuran panjang bahu. e. A2 - A3 = 5 cm. f. A3 - F2 = ½ lebar muka. g. Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar lingkar kerung lengan bagian muka. h. E - E1 = 2 cm sama besarnya dengan ukuran kup sisi. i. E1 - E4 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm 3 cm besar lipit kup dan 1 cm untuk membedakan pola muka dengan belakang. j. E1 - E2 = 110 lingkar pinggang. k. E2 - E3 = 3 cm besar lipit kup. l. E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris tengah bahu. m. A2 - J = ukuran tinggi dada. n. Dari J dibuat garis sampai ke J1. o. J1 - J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit kup. p. F - I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1. q. J1 - K = 2 cm. r. Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik K. s. I1 - K = I2 - K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K. t. E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan bagian muka. xv 89 Pola Lengan Gaun Pesta Gambar Pola lengan wanita Porrie Muliawan, 2002 Keterangan a. Tentukan titik A pada suatu garis datar b. A – B tinggi kepala lengan – ¼ lubang lengan + 2 cm c. B – C BD = ½ lubang lengan + 2 cm d. B – E panjang lengan luar dari puncak e. Garis CD dibagi 6, tarik garis tegak lurus dan ukur kemudian bentuk garis kepala lengan. Pola Dasar Rok Gambar Pola dasar rok Porrie Muliawan, 2002 xvi 89 Keterangan Pola Dasar Rok Wanita Bagian Muka a. A – B 2 cm b. B – C tinggi panggul c. B – D panjang rok muka d. A – E ¼ lingkar pinggang + 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan ± 2cm untuk kup e. C – F ¼ lingkar panggul + 2 cm atau 1 cm sama dengan badan f. D – G C – F g. G – H 5 cm h. E – F – I panjang rok sisi i. Gambar garis pinggang datar terlebih dahulu, separuh jarak melengkung. j. Gambar garis bawah sama dengan pinggang datar dahulu baru melengkung. k. Gambar sisi, digambar dari E ke F cembung dibagian tengah cembung 1 cm dan dari F ke I lurus miring dengan mistar ditarik. Bagian Belakang a. A – B 2 cm b. B – C tinggi panggul c. B – D panjang rok belakang d. A – E ¼ lingkar pinggang - 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan ± 2cm untuk kup e. C – F ¼ lingkar panggul - 2 cm atau 1 cm sama dengan badan f. D – G C – F g. G – H 5 cm h. E – F – I panjang rok sisi i. B – J 110 lingkar pinggang – 1 cm j. J – K 2 cm untuk kup k. Tarik garis tegak lurus di tengah J – K ke bawah sampai garis panggul. Panjang lipit kup 10 sampai 12 cm. l. Titik L terletak 5 cm di atas panggul. Tarik garis J – L dan K – L menjadi kup. m. Garis pinggang, garis bawah dan garis sisi digambar seperti rok muka. Pola Komputer Optitex PDS-10 Pattern Design System
Buat wanita, memiliki gaun atau baju yang indah dan unik adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Akan tetapi, bagaimana jika kita ingin membuat gaun atau baju yang indah namun tidak punya pola? Tentu saja membuat pola sendiri adalah pilihan terbaik. Membuat pola dengan komputer dapat membantu kita membuat pola yang sesuai dengan ukuran tubuh kita dan lebih mudah dibandingkan dengan membuat pola secara manual. Berikut ini adalah cara membuat pola dengan komputer. 1. Menggunakan Software untuk Membuat Pola Langkah pertama adalah dengan menggunakan software khusus untuk membuat pola. Ada banyak software yang dapat digunakan, seperti Valentina, PatternMaker, dan Optitex. Setiap software memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihlah software yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki. 2. Memasukkan Data Ukuran Tubuh Setelah memilih software, langkah selanjutnya adalah memasukkan data ukuran tubuh. Data ukuran tubuh dapat diambil dengan menggunakan alat ukur khusus atau dapat diambil dengan menggunakan kain ukur biasa. Masukkan data ukuran tubuh dengan benar dan teliti agar hasil pola yang dihasilkan sesuai dengan ukuran tubuh. 3. Membuat Pola Dasar Setelah memasukkan data ukuran tubuh, langkah selanjutnya adalah membuat pola dasar. Pola dasar adalah pola dasar yang akan digunakan untuk membuat pola gaun atau baju yang diinginkan. Pola dasar terdiri dari pola atas, pola bawah, dan pola rok. Buat pola dasar dengan benar dan teliti agar hasil pola yang dihasilkan sesuai dengan bentuk tubuh. 4. Menambahkan Detail pada Pola Setelah membuat pola dasar, langkah selanjutnya adalah menambahkan detail pada pola. Detail yang dapat ditambahkan antara lain seperti kerah, lengan, kancing, dan lain sebagainya. Tambahkan detail pada pola dengan benar dan teliti agar hasil pola yang dihasilkan sesuai dengan desain yang diinginkan. 5. Mencetak Pola Setelah selesai membuat pola, langkah terakhir adalah mencetak pola. Pola dapat dicetak dengan menggunakan printer biasa atau printer khusus untuk mencetak pola. Pastikan printer yang digunakan sudah diatur dengan benar agar hasil cetakan pola yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Demikianlah cara membuat pola dengan komputer. Dengan menggunakan cara ini, kita dapat membuat pola dengan mudah dan lebih cepat dibandingkan dengan membuat pola secara manual. Selamat mencoba dan semoga berhasil!
Pada dasarnya, hampir seluruh bahasa pemrograman terbaru memiliki dukungan untuk menggambar dilayar, diantaranya ada Java, VisualBasic, Pascal, C, C++, LISP. Pada kesempatan ini, sesuai dengan judul postingan yang saya buat yaitu Cara Membuat Pola Persegi Dengan Graphics2D, dan disini kita akan menggunakan bahasa pemrograman java untuk harus Java? Jawabannya adalah karena bahasa pemrograman Java sudah semakin banyak digunakan yaitu bisa berupa aplikasi ataupun dalam materi pembelajaran. Hal ini yang menyebabkan adanya library tambahan Java seperti Java2D/3D cocok digunakan untuk mempelajari grafika komputer. Kemudian aplikasi seperti multimedia Java juga banyak digunakan sebagai bahasa pengembang pilihan Juga Contoh Stored Procedure INSERT, UPDATE, DELETE Pada MySQLPertama untuk memulai penggambaran di java, kalian harus bisa memahami sebuah sistem koordinat pada java. Seperti contohnya pojok kiri atas suatu komponen GUI seperti jendela memiliki sebuah koordinat 0,0 sepasang koordinat tersebut terdiri dari titik koordinat x dan KordinatTitik kordinat X merupakan koordinat horizontal atau dapat di artikan kordinat yang memiliki jarak dari kiri ke kanan yang terdapat pada layar, sedangkan Titik koordinat Y merupakan kordinat vertikal yaitu kordinat yang memiliki jarak vertikal dari atas ke bawah di suatu tersebut bertujuan untuk mengetahui tempat atau letak bagian mana grafik yang harus ditampilkan pada layar. Unit koordinat diukur dalam satuan piksel dan piksel adalah unit resolusi terkecil pada juga Cara Membuat Column Chart Grafik Kolom Java 2D NetbeansLibrary Java2D sudah menyediakan sekumpulan method-method untuk menggambar bentuk dari geometri standar seperti garis, segi empat, elips, lingkaran dan sebagainya. Suatu objek geometri dapat di hasilkan dengan mengimplementasikan interface Shape. Graphics2D memiliki method draw Shape s dan fillShape s untuk menggambar bentuk garis dan juga bentuk penuh sebuah objek project baru NetbeansLangkah awal yang harus dipersiapkan adalah pastikan kalian sudah membuka aplikasi itu silahkan buat projek baru dengan cara klik file pada pojok kiri atas kemudian klik “new project”, pada opsi choose project silahkan pilih kategori Java dan project Java Application seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah next, setelah itu namakan projectnya sesuai keinginan kalian, saya disini menamakannya dengan projek LatGui sudah terbentuk isi kan struktur project tersebut dengan kode seperti dibawah ini package latgui; import import import import import import import import import /** * This program demonstrates how to rectangles using Graphics2D object. * author * */ public class LatGui extends JFrame { public LatGui { super"Rectangles Drawing Demo"; getContentPane.setBackground setSize480, 200; setDefaultCloseOperation setLocationRelativeTonull; } void drawRectanglesGraphics g { Graphics2D g2d = Graphics2D g; // perintah menggambar nya tulis disini } public void paintGraphics g { drawRectanglesg; } public static void mainString[] args throws Exception { Runnable { Override public void run { new LatGui.setVisibletrue; } }; } } Penjelasan Package merupakan sebuah pengelompokkan kelas dan interface yang menjadi satu di dalam library. Import merupakan sebuah kata kunci untuk merelasikan class lain yang ada di dalam package yang akan kita import. Class / kelas merupakan kerangka dari setiap object yang akan dibentuk. Program dalam class hanya akan dieksekusi ketika objek dari class itu diakses melalui program dalam main function. Fungsi Void Main merupakan sebuah fungsi utama dalam program java yang akan dieksekusi oleh program. Fungsi main tersebut berisi rincian alur program yang akan dibuat, yang isinya akan memanggil sebuah fungsi fungsi tampilan pada akan tampak seperti gambar dibawah dan silahkan kalian isikan pilihan berbagai kode untuk membuat pola persegi yang dicontohkan dibawah ke dalam method void drawRectanglesGraphics g { Membuat Persegi Panjang menggunakan kordinat tipe data integervoid drawRectanglesGraphics g { Graphics2D g2d = Graphics2D g; 50, 420, 120; }HasilMembuat Persegi Panjang dengan Sudut Melengkungvoid drawRectanglesGraphics g { Graphics2D g2d = Graphics2D g; // y, width, height, arcWidth, arcHeight; 50, 420, 120, 20, 20; }HasilMembuat Persegi Panjang dengan efek 3Dvoid drawRectanglesGraphics g { Graphics2D g2d = Graphics2D g; // y, width, height, raised; 50, 420, 120, true; }HasilMembuat Persegi Panjang dengan warna customvoid drawRectanglesGraphics g { Graphics2D g2d = Graphics2D g; Stroke stroke1 = new BasicStroke6f; 50, 420, 120; }HasilMembuat Persegi Panjang dengan warna customvoid drawRectanglesGraphics g { Graphics2D g2d = Graphics2D g; int x = 20; int y = 40; int width = 440; int height = 140; Stroke stroke1 = new BasicStroke6f; y, width, height; float[] dashingPattern1 = {2f, 2f}; Stroke stroke2 = new BasicStroke2f, dashingPattern1, + 20, y + 20, width - 40, height - 40; float[] dashingPattern2 = {10f, 4f}; Stroke stroke3 = new BasicStroke4f, dashingPattern2, + 40, y + 40, width - 80, height - 80; float[] dashingPattern3 = {10f, 10f, 1f, 10f}; Stroke stroke4 = new BasicStroke4f, dashingPattern3, + 60, y + 60, width - 120, height - 120; }HasilDan itulah perintah – perintah untuk membuat Pola Persegi Panjang kalian bisa meng-custom-kan sendiri untuk membuat Pola bangun datar juga Cara Membuat Transformasi Refleksi Pada Java 2D – Java ReflectionsJangan lupa untuk membaca artikel lainnya tentang semoga dapat For Visiting ^_^
xvi 89 Keterangan Pola Dasar Rok Wanita Bagian Muka a. A – B 2 cm b. B – C tinggi panggul c. B – D panjang rok muka d. A – E ¼ lingkar pinggang + 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan ± 2cm untuk kup e. C – F ¼ lingkar panggul + 2 cm atau 1 cm sama dengan badan f. D – G C – F g. G – H 5 cm h. E – F – I panjang rok sisi i. Gambar garis pinggang datar terlebih dahulu, separuh jarak melengkung. j. Gambar garis bawah sama dengan pinggang datar dahulu baru melengkung. k. Gambar sisi, digambar dari E ke F cembung dibagian tengah cembung 1 cm dan dari F ke I lurus miring dengan mistar ditarik. Bagian Belakang a. A – B 2 cm b. B – C tinggi panggul c. B – D panjang rok belakang d. A – E ¼ lingkar pinggang - 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan ± 2cm untuk kup e. C – F ¼ lingkar panggul - 2 cm atau 1 cm sama dengan badan f. D – G C – F g. G – H 5 cm h. E – F – I panjang rok sisi i. B – J 110 lingkar pinggang – 1 cm j. J – K 2 cm untuk kup k. Tarik garis tegak lurus di tengah J – K ke bawah sampai garis panggul. Panjang lipit kup 10 sampai 12 cm. l. Titik L terletak 5 cm di atas panggul. Tarik garis J – L dan K – L menjadi kup. m. Garis pinggang, garis bawah dan garis sisi digambar seperti rok muka. Pola Komputer Optitex PDS-10 Pattern Design System Sistem pola komputer adalah proses pembuatan pola menggunakan software-software yang telah di programkan di komputer melalui berbagai cara yang telah ditentukan. Perangkat lunak yang dapat digunakan pada proses pendesainan busana sangatlah luas dan beragam, karena komputer desain xvii 89 menyediakan berbagai macam program pengolahan gambar dan tata letak. Software-software tersebut mengalami perkembangan yang sangat pesat, hingga dalam hitungan bulan terjadi peningkatan versi dari seri yang telah ada, ataupun muncul seri yang baru . Ada beberapa software yang digunakan untuk membuat pola secara komputerisasi, antara lain Richpeace, Optitex, Gerber, Lectra, GGT, dan lain sebagainya. Pola baju pattern merupakan bentuk atau gambar komponen atau bagian dari pakaian berdasarkan ukuran measurement yang telah ditentukan. Dalam gambar pola pattern terdiri dari garis lurus line, garis lengkung curve, dan tanda-tanda atau gambar lain, seperti tanda kancing button, tanda kupnat dart, tanda lipit pleat, arah serat base line, dll. Pada pola yang perlu diperhatikan adalah titik grading dan titik curve Miyoto, 2011 3-4. Pada dasarnya pola komputer adalah terapan proses pembuatan pola dari pola manual. Untuk membuat pola secara komputer terlebih dahulu harus mengertahui komponen-komponen atau hal-hal apa saja yang ada dalam proses pembuatan pola secara manual. Pola komputer sering digunakan dalam proses pembuatan pola di industri garmen yang produksinya dalam jumlah yang besar. Pola komputer juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pola komputer, yaitu 1Waktu yang diperlukan dalam pembuatan pola lebih cepat daripada pola konstruksi, 2Dapat membuat pola dalam jumlah yang banyak dalam sekali waktu, karena pola dapat langsung di copy-paste di komputer, 3Untuk membesar atau memperkecil ukuran dapat dengan mudah dilakukan, karena terdapat menu grading yang dapat dioperasikan sesuai dengan petunjuk, 4Ukuran pada pola lebih tepat, 5Proses penataan pola dapat dilakukan secara cepat diatas bahan, jadi dapat langsung mengetahui berapa banyak bahan yang diperlukan dalam pembuatan busana. Kekurangan pola komputer, yaitu xviii 89 1Software yang relaitf mahal, mengakibatkan tidak semua orang dapat membuat pola dengan menggunakan pola komputer, 2Pola yang dibuat cenderung menggunakan pola standar, sehingga busana yang dihasilkan tidak sesuai dengan tubuh si pemakai, 3Untuk pecah pola atau pada bagian-bagian yang lengkung, tingkat keluwesan lengkungya cenderung kaku atau kurang luwes. Optitex adalah software yang telah dirancang untuk membuat pola secara komputerisasi yang telah diprogramkan di komputer. Optitex mempunyai beberapan program utama antara lain Pattern Desaign System Pola Desain Sistem, Marker Rancangan Bahan, Grade Kelas, Modulate Memodulasi, dan lain-lain. Namun, dalam penelitian ini program yang digunakan dari Optitex adalah PDS versi 10 Pattern Design System. Proses pembuatan pola secara komputerisasi dapat menggunakan PDSPattern Desaign System dengan membuka fasilitas menu dan toolbars yang sudah disediakan di layar komputer. Setelah itu, proses pembuatan pola dapat dilakukan sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan. PDS sebagai software yang digunakan untuk mendesain dan mengembangkan pola ini memiliki keunggulan dalam pembuatan nya, dimana pola dapat dengan mudah dirancang dari coretan atau dengan merubahmemodifikasi style yang telah ada sebelumnya . Tampilan Optitex PDS- 10 yang ada dilayar komputer berupa menu, toolbars, peices dan working area. xix 89 Gambar Tampilan Optitex Miyoto, 2011 Langkah pembuatan pola komputer Optitex PDS-10 Pembuatan pola secara komputerisasi PDS-10 Pattern Design System adalah pembuatan pola dengan menggunakan komputer melalui software yang telah diprogramkan, yaitu Optitex PDS-10. Untuk langkah pembuatan pola menggunakan komputer ada beberapa tahap yang harus dilakukan petama kali sesudah membuka optitex, yaitu menentukan working units terlebih dahulu, kemudian baru dapat membuat pola. 1 Menentukan working units Sebelum membuat pola secara komputerisasi setiap pembuat pola harus mengetahui working units yang ada di software Optitex PDS-10. Working units adalah satuan ukuran kerja dalam pembuatan pola. Satuan ukuran kerja terdiri dari Milimeters, Centimeters, Meters, Inches, Feet, dan Yards Miyoto, 2011 2. Berikut adalah langkah-langkah menentukan working units xx 89 a. Klik Tools dari menu kemudian klik Preference. Gambar Langkah menentukan Working Units Miyoto, 2011 b. Klik Main dan kemudian sorot menu Working Units. Gambar Langkah menentukan Working Units Miyoto, 2011 c. Isikan satuan kerja pada baris Unit, dengan cara memilih satuan kerja yang tersedia. Kemudian klik centimeters lalu isi juga toleransinya, berapa digit di belakang koma, pada baris Tolerance. xxi 89 Gambar Langkah menentukan Working Units Miyoto, 2011 d. Pastikan satuan kerja working units sudah terisi semua, kemudian klik Apply dan klik Ok Miyoto, 2011 2-3. Gambar Tampilan Working Units Miyoto , 2011 2 Membuat Pola Komputer Setelah menentukan working units, maka langkah selanjutnya dalam pembuatan pola secara komputerisasi adalah menentukanpiece. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat pola komputer s. Klik Piece pada menu Sorot atau blok pada New Piece, kemudian klik pada icon Create a Rectangular Piece untuk bentuk persegi panjang. Setelah di klik akan muncul menu sebagai berikut xxii 89 Gambar Tampilan Langkah membuat Pola Miyoto, 2011 t. Tulis nama pola yang akan dibuat pada baris Piece Name. Tulis panjang pada baris Length, dan lebar pada baris Widht. Gambar Tampilan Langkah membuat Pola Miyoto, 2011 u. Setelah itu akan muncul gambar sebagai berikutMiyoto, 2011 4-5. Gambar Tampilan Langkah membuat Pola Miyoto, 2011 xxiii 89 Pada pembuatan pola secara komputerisasi ada dua macam titik yang harus diperhatikan, yaitu titik Curve titik lengkung dan titik Grading titik nilai. Titik grading merupakan titik apabila dikembangkan dijadikan beberapa ukuran harus diberi nilai. Kebanyakan titik grading terletak pada pojok atau sudut gambar, tapi bisa juga ditengah garis, baik pada garis lurus maupun garis lengkung. Di bawah ini adalah contoh gambar titik grading dan titik curve Gambar grading dan titik curve Miyoto, 2011 Pembuatan Kemeja dan Gaun Pesta menggunakan Pola secara Komputer PDS-10 Pattern Design System Pembuatan pola secara komputerisasi PDS-10 Pattern Design System adalah pembuatan pola dengan menggunakan komputer melalui software yang telah diprogramkan di komputer, yaitu Optitex PDS-10. Di bawah ini adalah pola dasar kemeja dan gaun pesta secara komputerisasi. Sistem pola yang digunakan sama dengan sistem pola konstruksi atau manual yang membedakan adalah proses kerja pembuatan polanya dan medianya. xxiv 89 1 Pola Dasar Kemeja Untuk membuat pola kemeja, langkah yang dikerjakan terlebih dahulu adalah harus menentukan working units dan pieces. Gambar dasar badan kemeja penelitian, 2012 Gambar Pola lengan kemeja penelitian, 2012 xxv 89 Gambar Pola krah dan kaki krah penelitian, 2012 2 Pola Dasar Gaun Pesta Gambar Pola dasar badan wanita penelitian, 2012 xxvi 89 Gambar Pola dasar lengan wanita penelitian, 2012 Gambar Pola dasar rok penelitian, 2012 xxvii 89 Pengertian Kemeja dan Gaun Pesta
Siswa akan belajar membuat pola dan 3D Tote Bag dari ini adalah online course untuk kalian yang ingin belajar membuat pola tas secara digital pada aplikasi Rhinoceros dan 3D tas pada program CLO Standalone, di Udemy! Semua penjelasan disampaikan dalam Bahasa ini juga menyediakan PDF yang berisi mengenai anatomi tas dan ukuran. Siswa akan mengenali setiap bagian tas dan ukuran yang akan digunakan pada saat proses pembuatan. Selain itu, PDF ini juga terdapat lembar sizing yang kosong, hal ini bertujuan agar siswa dapat membuat ukuran tas sesuai dengan selera masing-masing. Dimulai pengenalan dasar menggunakan aplikasi Rhinoceros dan CLO aplikasi Rhinoceros, siswa akan diajarkan cara membentuk pola tas, maka dari itu, akan diajarkan dari pengenalan pembuatan garis, pengukuran, dan print pola dalam bentuk aplikasi CLO Standalone, siswa akan diajarkan cara menjahit digital dari pola PDF yang telah di export dari aplikasi Rhinoceros. Tidak hanya menjahit pola, siswa juga akan belajar cara mengganti material, cara merender gambar hingga membuat turntable image. Di setiap video course, setiap proses dan tahap telah di jelaskan dengan jelas, dan terdapat tulisan command yang akan mempermudah siswa dalam mengerti. Diharapkan, siswa dapat langsung menggunakan aplikasi Rhinoceros dan CLO Standalone, segera setelah video course ini ditonton dan dipraktekkan menggunakan komputer pribadi this course is forCocok untuk mahasiswa fashion designCocok untuk perancang tasCocok untuk karyawan desain fashion tasCocok untuk siapa saja yang ingin belajar cara membuat pola digital menggunakan RhinocerosCocok untuk siapa saja yang ingin belajar cara membuat 3d tas menggunakan CLO Standalone
cara membuat pola dengan komputer